|
10 Finalis Lomba Blog "Keindahan Kepulauan Seribu" dengan Riyanni Djangkaru |
"Keindahan Kepulauan Seribu” merupakan tema dari lomba blog
wisata yang di selenggarakan oleh Viva.co.id yang bekerjasama dengan Dinas
Pariwisata DKI Jakarta dimana 10 finalis pemenang blog akan berkesempatan untuk
menyelam di Pulau Kotok bareng Riyanni Djangkaru. Tentunya tidak mudah untuk
mendapatkan kesempatan ini, saya sangat beruntung bisa terpilih menjadi salah
satu finalis yang ikut melakukan penyelaman di Pulau Kotok.
Sebelum melakukan penyelaman di Pulau Kotok, 10 finalis pemenang blog di wajibkan untuk mengikuti
pelatihan penyelaman bersertifikasi
NAUI - National Association of Underwater Instructors
tingkat
Scuba Diver. Untuk pertama
kalinya VIVAnews bekerjasama dengan
Global
Dive Center yang merupakan salah satu organisasi pelatihan dan sertifikasi
selam
NAUI di Jakarta. Para peserta harus
mengikuti 2 kali kelas teori yang dibagi menjadi 3 kali pertemuan dan 2 kali
kelas praktek di kolam renang. Dalam pertemuan kelas teori yang pertama para
peserta diajarkan pengenalan tentang SCUBA (
Self-Contained Underwater Breathing Apparatus) Diving
dan peralatan
Scuba Diving, serta
Diving Skills atau menguasai
keterampilan dalam melakukan kegiatan
Scuba
Diving.
|
Suasan kelas teori di Global Dive Center besama Bang John - photo by VIVAnews |
Teori dan Praktek Penyelaman
Pertemuan kedua dilanjutkan dengan kelas praktek di kolam
renang Senayan selama 2 jam, disini para peserta diajarkan tentang bagaimana memasang
peralatan
scuba diving yang benar serta memastikan semua alat berfungsi dengan baik dan aman. Peserta juga mempraktekkan beberapa
skills di
dalam kolam, antara lain: berenang 250 meter dengan gaya renang apa saja, mempraktekkan
beberapa kali
apnea (menahan nafas)
di permukaan air,
mask clearing yaitu
membersihkan
masker (kacamata selam)
yang
fogging (berembun) dan juga
membersihkan
masker yang kemasukan
air, belajar teknik
equalize (pemerataan)
telinga terhadap tekanan air, melepaskan dan memasang kembali
masker,
regulator, pemberat dan juga
BCD (
buoyancy control device),
yang tentunya setiap
skills dilakukan
secara bergantian dan diawasi langsung oleh Pak John E Sidjabat atau biasa
disapa dengan panggilan Bang John yang merupakan instruktur dan pendiri Global
Dive Center.
|
Scuba Diving Equipment |
|
Bang John memberikan briefing sebelum praktek dalam kolam - photo by VIVAnews |
|
Para finalis belajar memasang alat scuba diving - photo by VIVAnews |
|
Setelah berenang 250 meter, para finalis belajar menahan napas di permukaan - photo by VIVAnews |
|
Bersiap-siap untuk masuk kedalam kolam - photo by VIVAnews |
Karena saya sudah pernah mengambil sertifikasi
scuba diving dan sudah melakukan
beberapa kali penyelaman, saya bisa dengan cepat mempelajari semua
skills yang diajarkan. Tetapi bagi
teman-teman yang lain merupakan pengalaman pertama kali bagi mereka menyelam
dengan alat
scuba diving di dalam
kolam, banyak hal-hal ‘lucu’ selama praktek di kolam, seperti: kesulitan
melakukan
equalize, gagal
membersihkan air didalam
masker
langsung berenang naik ke permukaan, kewalahan memasang kembali BCD yang
dilepas dan masih banyak pengalaman dan hal-hal baru yang didapat serta tidak
terlupakan.
|
Para finalis sudah selesai melakukan penyelaman di kolam - photo by VIVAnews |
|
Bang John memberikan pengaraha setelah penyelaman - photo by VIVAnews |
Keesokan harinya dilanjutkan dengan pertemuan ketiga kelas
praktek juga, sama dengan kelas pratek sebelumnya, disini teman-teman semua
diuji lagi
skills mereka dan ternyata
kali ini teman-teman semua sudah mulai lancar melakukan semua
skills yang dipelajari. Kecuali Agung
dan Defi yang mempunyai kesulitan dalam beradaptasi dengan air karena mereka
belum bisa berenang maka mereka mendapatkan kelas khusus di hari yang berbeda.
Pada pertemuan ketiga ini juga diajarkan salah satu
skills Emergency Swimming
Ascent (ESA) yang berguna pada saat seorang penyelam kehabisan udara, seorang
penyelam harus melakukan teknik berenang naik ke permukaan secara vertikal
dengan perlahan-lahan dan menghembuskan nafas secara terus-menerus, kepala
menengadah keatas, hingga sampai ke permukaan. Pada keadaan tertentu weight
belt dapat dilepas untuk mendapatkan tambahan daya apung positif.
Setelah kedua sesi kelas praktek di kolam renang selesai, kami
mengikuti kelas teori terakhir yang dibagi menjadi 2 kali pertemuan, disinilah
teman-teman semua mempelajari hal-hal penting yang harus diketahui dari
kegiatan
scuba diving ini, antara
lain: mengenal apa itu
dekompresi
serta gejala dan penanganannya, mengenal bahaya
nitrogen nakosis bagi penyelam dan cara
menghindarinya, mempelajari perhitungan lama waktu penyelaman sesuai dengan
dive table dari NAUI untuk menghindari terjadinya
dekompresi.
|
Instruktur menjelaskan bagaimana keadaan udara, kepadatan udara, objek, dan kecepatan suara dalam penyelaman - photo by VIVAnews |
Selesai mempelajari semua kelas teori dan kelas praktek di
kolam renang, tibalah saatnya teman-teman semua harus mengikuti ujian di laut
terbuka atau
Open Water Exam (OWE) di Pulau Kotok pada tanggal 23-24 Agustus 2013.
Berangkat menuju Pulau Kotok
|
Sunrise di pantai Marina Ancol |
Sesuai dengan jadwal acara yang telah dibuat oleh panitia VIVAnews,
para peserta harus sudah berada di Dermaga 15 – Marina Ancol pada jam 6 pagi. Saya
datang paling pertama karena tempat tinggal saya tidak terlalu jauh dari daerah
Ancol. Beruntung pagi itu matahari terbit begitu merah dan menawan membuat saya
betah menunggu teman-teman. Sekitar jam 7:30 semua peserta sudah terkumpul
beserta panitai VIVAnews, teman-teman dari Global Dive Center, DIVEMAG dan ANTV
serta yang paling ditunggu-tunggu yaitu bintang tamu kami Riyanni Djangkaru.
Setelah semua peserta terkumpul sekitar jam 8 speedboat sudah melaju
meninggalkan Dermaga 15 menuju Pulau Kotok. Total peserta finalis yang ikut serta hanya 8 orang, karena 2 finalis lain di diskualifikasi karena tidak menghadiri kelas pelatihan selam.
|
Foto bareng dulu sebelum memulai perjalanan ke Pulau Kotok - photo by VIVAnews |
|
Dermaga 15 - Marina Ancol |
|
Pak Gumilar dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta yang juga merupakan peserta penyelaman di Pulau Kotok - photo by VIVAnews |
Waktu tempuh dari Marina Ancol menuju Pulau Kotok sekitar 1 setengah
jam dengan speedboat dan kondisi cuaca yang tenang serta air yang tenang
membuat kapal bergerak dengan gesit membuat teman-teman semua tertidur lelap,
tidak terasa kapal sudah sampai di depan Pulau Kotok untuk berlabuh di dermaga.
Begitu turun dari kapal, kami disambut dan dipakaikan sebuah ikat kepala yang dibuat dari daun kelapa, suasana Pulau Kotok memang sangat bersahabat. Pulau Kotok adalah salah satu pulau resort di kepulauan seribu yang menawarkan sebuah karakteristik, tradisional, dan lingkungan tropis yang alami. Beberapa aktifitas yang dapat dilakukan disini adalah snorkeling, diving dan fishing. Area diving disini antara lain: Pulau Kotok, Karang Bongkok, Kaliage dan Karang Congkak.
|
Riyanni Djangkaru dengan ikat kepala khas Pulau Kotok - photo by Sule - Divemag |
|
Welcome drink khas Pulau Kotok |
Ini merupakan pengalam pertama kali saya mengunjungi pulau resort di kepulauan seribu, tentunya suasana disini berbeda dengan pulau-pulau tidak berpenghuni yang biasa saya kunjungi. Disini semua sudah tersedia, tidak ada yang perlu dikhawatirin. Selesai menaruh barang di kamar saatnya kembali ke dermaga untuk persiapan penyelaman pertama kami.
|
Panorama Pulau Kotok |
Ujian di dalam laut Pulau Kotok
Penyelaman pertama di lakukan didepan dermaga Pulau Kotok dengan kedalaman sekitar 6 meter. Sebelum melakukan penyelaman, para peserta diwajibkan memasang peralatan
scuba diving masing-masing. Setelah selesai memasang alat dengan benar dan aman serta berfungsi dengan baik, Bang John melakukan
briefing untuk penyelaman pertama yaitu ujian skills yang telah di pelajari di kolam renang harus tetapi kali ini kami harus melakukan semua skills tersebut didalam laut.
|
Para peserta bersiap dan memasang alat scuba diving di dermaga Pulau Kotok |
Masing-masing peserta ditunjuk seorang buddy/partner dan juga dive leader dari salah seorang anggota Global Dive Center, buddy saya kali ini adalah Agung dan dive leader kami yaitu Nonong Armando. Penyelaman pertama ini juga oleh Riyanni Djangkaru beserta teman-teman dari liputan ANTV dan DIVEMAG.
|
Riyanni Djangkaru memasang dan memeriksa peralatan untuk persiapan penyelaman bareng para peserta |
|
My buddy cross check before dive |
Cukup menegangkan pengalaman penyelaman pertama ini, karena para peserta belum terbiasa dengan dasar laut yang berpasir alhasil yang awalnya visibility air yang jernih berubah menjadi lumpur pasir yang menghalangi penglihatan. Disinilah tugas seorang dive leader, kami dibawa oleh dive leader untuk berrekreasi terlebih dahulu untuk mengurangi kegaduhan di spot awal para peserta berkumpul. Setelah peserta lain selesai mempraktekkan skills mask clearing, melepaskan dan memasang kembali regulator, giliran saya dan Agung untuk mempraktekkan ujian ini. Tidak terlalu sulit bagi saya karena sudah pernah melakukannya di laut tetapi untuk Agung sendiri merupakan pengalaman luar biasa, ini merupakan kali pertama dia merasakan asinnya air laut. Beberapa kali gagal melakukan mask clearing akhirnya dia menyerah dan dibawa kepermukaan terlebih dahulu.
|
My buddy Agung doing Giant Stride entry |
|
My buddy Agung narsis setelah berhasil equalize and dive |
|
My Dive Leader Nonong Armando alias Ale |
|
Descending |
|
My Dive Leader Descending |
Kelaparan setelah menyelam
Ujian pertama berjalan cukup lancar untuk para peserta, tetapi akan lebih lancar lagi kalau mengisi perut yang sudah kelaparan ini, memang kegiatan diving ini sangat banyak menguras tenaga didalam air. Bang John memberikan kode kepada teman-teman semua untuk menuju permukaan yang berarti penyelaman pertama sudah berakhir. Sampai di permukaan teman-teman semua membawa perlatan masing-masing ke dermaga serta harus bisa mengganti tabung masing-masing dan memasang dengan tabung yang baru untuk penyeleman kedua setelah makan siang.
Makan siang di restoran Pulau Kotok cukup mengeyangkan perut yang kosong ini, menu utama kali ini ayam dan ikan dengan makanan pencuci mulut buah melon dan semangka. Suasana di restoran tepat di tepi pantai dengan suasana yang begitu tenang. Jangan kaget kalau di restoran Anda menjumpai biawak yang berkeliaran disini, Anda tidak perlu takut karena biawak disini jinak-jinak karena sudah biasa menerima makanan dari tamu-tamu yang datang.
|
Agung kelaperan setelah penyelaman pertama |
|
Biawak yang jinak di sekitar Restoran Pulau Kotok |
|
Suasana Restoran dengan pemandangan laut kepulauan seirbu |
Penyelaman Kedua - Rescue
Saatnya bersiap untuk pertempuran kedua ini, untungnya perut sudah diisi penuh dengan makanan enak. Penyelaman kedua ini lebih ke ujian
rescue (penyelamatan). Sebelum melakukan penyelaman, Bang John melakukan
briefing dan mempraktekkan cara
rescue sesuai standard NAUI tingkat Scuba Diver dan juga melakukan
skills Emergency Swimming
Ascent (ESA) seperti yang diajarkan saat kelas praktek kedua di kolam renang tetapi kali ini kami melakukannya di dalam laut dengan kedalaman sekitar 9 meter.
|
Defi narsis di dermaga |
|
Persiapan entry ke laut |
|
Team IV dengan leader mereka dan kameran ANTV |
|
Melani dengan Jey |
Di pimpin leader kami Nonong, kami masuk dalam team I dalam penyelaman kedua ini. Pada penyelaman kedua ini kondisi arus cukup menyulitkan kami dan kami memilih mengikuti arus saja. Ujian pertama kami yaitu
skills Emergency Swimming
Ascent (ESA) yang di praktekkan terlebih dahulu oleh Agung dengan lancar dan berhasil disusul juga oleh saya. Dan ujian kedua ini yang paling sulit yaitu
rescue pada penyelam yang tidak menyadarkan diri (
black out) di dalam air. Terlebih dahulu dipraktekkan oleh leader kami Nonong dan dilanjutkan oleh Agung. Disini saya menjadi korban dan Agung sebagai
rescue, berkali-kali Agung gagal melakukannya dan akrhinya begantian saya dulu yang melakukaknya, dan semua berjalanan dengan lancar. Giliran Agung lagi yang sebagai
rescue, pengalaman konyol dan lucu menjadi korban penyelamatan oleh Agung, bukannya saya di bawa kepermukaan malah saya makin tenggelam kedalam, untung saja ada leader yang ikut membantu, setelah beberapa kali mempraktekkan akhirnya Agung berhasil juga, selesai mempraktekkan kedua skills kami menuju ke permukaan.
|
My buddy and dive leader Descending |
|
My dive leader Nonong Armando doing equalization |
|
Looking for Agung? |
|
My buddy Agung |
|
Mumpung dive leader lagi ajarin Agung ESA, beruntung bisa ketemu ini Lionfish |
|
Lionfish |
|
Lionfish yang menawan tapi berbahaya kalau disentuh |
|
Lionfish lagi |
|
Ternyat masih lagi sibuk ajarin ESA, cari lagi ah |
|
Lionfish yang lain, yang ini lebih sangar |
|
Lionfish lagi |
Begitu sampai di permukaan ternyata kami sudah terbawa arus menjauh dari dermaga dan kami harus berenang melawan arus untuk menuju ke dermaga. Agung cukup kesulitan saat melawan arus sehingga harus di bawa dengan kapal yang siap membantu. Saya dan Nonong berenang menuju dermaga dengan sekuat tenaga. Sesampai di dermaga ternyata kami team yang dicari-cari oleh Bang John karena hilang tidak tahu kemana. Selesai melepaskan dan membersihkan semua peralatan diving, Bang John memberikan pengarahan tentang penyelaman yang sudah dilakukan dan juga mengumumkan bahwa ada ujian kelas teori setelah makan malam.
|
Pak Instruktur Bang John sedang memeberikan pengarahan setelah penyelaman kedua |
Akhirnya selesai juga penyelaman yang menguras tenaga seharian ini, disambut dengan
sunset yang sedang tenggelam menuju ujung barat horizontal bumi. Semua orang sibuk mengabadikan momen indah ini lewat lensa kamera mereka masing-masing.
|
Menunggu sunset di dermaga Pulau Kotok |
|
Sunset dari dermaga Pulau kotok |
Makan dan Ujian
Matahari sudah terbenam dan langit pun sudah mulai gelap, teman-teman semua kembali ke penginapan untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam dan tentunya bersiap-siap juga untuk ujian teori yang sudah di siapkan oleh Bang John dengan standard 85 soal dari NAUI tingkat Scuba Diver.
|
Pada masih lagi mandi di penginapan, restoran sepi |
|
Restoran Pulau Kotok |
Semua peserta penyelam sibuk dengan kertas ujian mereka dan berkumpul di satu meja untuk saling berdiskusi, ternyat tidak semudah yang saya pikirkan dan 85 soal ini membuat otak semakin mumet. Tapi ya mau gak mau harus di kerjakan juga. Selesai mengerjakan ujian, Harris menantang kami bermain salah satu games
'warewolf' yang cukup membuat ketagihan sampai-sampai Bang John pun ikut bermain games ini. Tidak terasa permainan ini membuat kami lupa waktu, mengingat besok pagi jam 7 kami masih harus melakukan 2 kali penyelaman maka kami menyudahi permainan tersebut dengan membawa rasa penasaran permainan ini ke alam mimpi.
Matahari semakin mencondong ke atas dan perut pun semakin lapar, saatnya mencari sarapan yang sudah tersedia di restoran. Sarapan kali ini adalah nasi goreng, roti bakar, cake, telur goreng, dengan buah pepaya dan nenas sebagai pencuci mulut. Mengingat pagi ini akan melakukan penyelaman lagi, saya menyantap makanan yang banyak buat bekal pengurasan tenaga selama menyelam nanti.
|
Front Office Pulau Kotok |
|
Dive Shop Pulau Kotok |
|
Suasana yang masih sepi di pagi hari |
|
Gazebo |
|
Sarapan yang super kenyang |
Fun Dive Pertama
Berhubung semua orang tertidur terlalu lelap, membuat penyelaman hari dilakukan sekitar jam 9:30. Hari ini tidak ada lagi ujian, tetapi full penyelaman untuk rekreasi untuk menikmati indahnya keindahan bawah laut Pulau Kotok. Tidak ada ujian bukan berarti kami bebas melakukan apa saja, tetapi penyelaman kali ini adalah penilaian dari semua yang telah di pelajari, dari cara entry,
descending (masuk kedalam air), apakah
buoyancy (daya apung) sudah neutral dan tidak fluktuatif,
fining / kicking (penggunaan sepatu katak) apakah masih jalan ditempat atau sudah bisa bergerak bebas, kepedulian terhadap lingkungan sekitar dengan menjaga jarak aman dari terumbu karang, memperhatikan kedalaman yang dicapai serta sisa udara yang ada, mengetahui kapan harus melakukan
safety stop dan juga mengerti system buddy. Semua penilaian inilah yang menentukan apakah para peserta layak mendapatkan sertifikasi selam NAUI tingkat Scuba Diver.
Pada penyelaman fun dive pertama di Pulau Kotok, kami melihat beberapa biota bawah laut yang memikat, seperti: ikan Kerapuh, penyu, Shrimpfish, Bluestriped Fang Blenny, ikan badut alias Nemo, Nudibranch dan juga manusia-manusia yang sudah mulai eksis dan narsis di dalam air.
|
Team II Harris sudah bisa narsis :D |
|
Dive Leader Team II Jey |
|
OK! My buddy Agung juga sudah mulai esksis |
|
My dive leader selalu begitu narsis :D |
|
I'm OK.! |
|
Bluestriped Fang Blenny |
|
Penyu yang gede |
|
Team I narsis dulu ya |
|
Nonong Armando |
|
Team I berhasil ;) |
|
Eksis terus Agung |
|
Nudibranch |
|
Team II ikutan narsis :) |
|
Team II Melinda |
|
Team III Pak Gumilar juga sudah bisa eksis dan narsis |
|
Sudah bisa berfoto tanpa pakai regulator |
|
Pak Bambang dokumenter dari ANTV |
|
Aji dokumenter Global Dive Center |
|
Agung sudah bisa maju dengan benar |
|
Finding Nemo |
|
Finding Nemo |
|
Finding Nemo |
|
Mas Brim dari DIVEMAG |
|
Mas Brim dari DIVEMAG |
|
Mulai rusuh disuruh foto bareng :P |
Tidak puas bernarsis ria di dalam air, sesampai di permukaan pun semua tetap narsis. Begitu penyelaman pertama hari ini selesai semua menjadi semakin bersemangat dan langsung mengganti tabung mereka masing-masing begitu sudah sampai di dermaga, dan tidak sabar untuk menunggu penyelaman kedua. Sambil menunggu para ladies diver narsis minta di foto.
|
Team I OK |
|
Adhi Kurniawan |
|
Team II paling aduhay... chibi chibi |
|
Harris Maulana |
|
Team IV juga eksis |
|
"Cape... Tapi menyenangkan, gak berasa loh tiba-tiba
udah dibawa ke 18 meter..." kata Melani setelah selesai melakukan
penyelaman di Pulau Kotok. Ladies Diver |
|
"Lucu lucu, naik turun, turun naik, ketinggalan, ngebul dive paling banyak." kata Jey, "Fighter Diver!" tambah Nonong. |
Fun Dive Kedua
Setelah melakukan
surface interval yang telah ditentukan Bang John, kami bersiap-siap untuk melakukan
fun dive kami yang kedua dan merupakan penyelaman terkahir sebelum pulang kembali ke Jakarta. Pada penyelaman kedua ini semua peserta juga semakin narsis, kali ini kami menelusuri dari dermaga menuju arah timur Pulau Kotok, sekitar menyelam kurang lebih 20 menit kami memutar arah kembali ke dermaga sambil melakukan
safety stop. Pada penyelaman ini juga saya melihat beberapa ikan badut dan juga
Anemonefish,
Nudibranch, dan masih banyak lagi jenis ikan yang belum saya hapal nama-namanya.
|
Apakah nama ikan ini? |
|
Aziz with the corals |
|
Nonong my dive leader |
|
My buddy Agung |
|
Mas Brim dari DIVEMAG |
|
Aziz lagi |
|
Team IV Bambang OK |
|
Team IV Bambang |
|
Dzulfikar juga gak mau kalah narsis dan eksis |
|
Dzulfikar juga gak mau kalah narsis dan eksis |
|
Pak Gumilar dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta |
|
Harris juga sudah narsis tanpa regulator |
|
Anemonefish |
|
Dzulfikar juga gak mau kalah narsis dan eksis |
|
Nudibranch |
|
Team I Agung and Nonong |
|
Bar-tail goatfish |
Bersiap-siap untuk pulang
Penyelaman untuk mendapatkan sertifikasi selam pun sudah selesai, semua peralatan scuba diving di bersihkan dan di simpan pada tempatnya. Seperti biasa setelah melakukan penyelaman perut pun mulai kelaparan lagi, langsung serontak semua menyerbu restoran yang sudah menghidangkan makan siang untuk para tamu. Dengan lahap dan cepat pula saya memakan karena mengejar waktu speedboat tepat jam 2 siang. Selesai makan saya langsung menuju penginapan untuk mandi dan membawa semua barang bawaan ke dermaga. Sebelum pulang ke Jakarta kami di minta untuk berfoto di depan bendera khas Global Dive Center yang akan digunakan untuk pas foto sertifikasi kami. Yang berarti semua peserta penyelam dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikasi selam NAUI tingkat Scuba Diver
|
Foto bersama dengan teman-teman VIVAnews, Dinas Pariwisata DKI Jakarta, DIVEMAG, ANTV, Global Dive Center dan guide Pulau Kotok - photo by VIVAnews |
Perjalan pulang ke Marina Ancol
Sekitar jam 2:30 kapal sudah meninggalkan Pulau Kotok menuju Dermaga 15 - Marina Ancol. Perjalanan pulang kali ini tidaklah semulus saat kami kesini, cuaca kali ini sangat berombak sehingga kapal tergoncang-goncing. Sesampainya di Dermaga 15, acara ini diakhiri dengan pembagian souvenir dari VIVAnews oleh Pak Gumilar dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
|
Dapat souvenir dari VIVAnews |
Pengalaman Seru Menyelam di Pulau Kotok
Akhirnya selesai juga acara penyelaman di Pulau Kotok bersama Riyanni Djangkaru yang diselenggarakan oleh VIVAnews dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Terimakasih banyak kepada VIVAnews dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk kesempatan ini. Merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya, karena merupakan pengalaman pertama kali saya menginap di pulau resort serta pertama kali menyelam di Pulau Kotok bersama Riyanni Djangkaru. Dan yang paling berkesan adalah dapat mengenal teman-teman blogger yang kocak dan bersahabat. Sampai bertemu di perjalanan menyelam yang lain kawan. Never Dive Alone.
Info, tips dan trik :
- Jadwal keberangkatan kapal menuju Pulau Kotok adalah jam 8
pagi dan hanya ada di Dermaga 15 -
Marina Ancol.
- Info lengkap paket dan biaya untuk menuju Pulau Kotok dapat dilihat disini
- Ada baiknya sebelum memutuskan untuk mengambil sertifikasi selam, belajarlah berenang terlebih dahulu.
- Jangan pernah menahan napas saat sedang berenang menuju ke permukaan.
- Bernafaslah secara normal di dalam air dan jangan bernapas secara tergesa-gesa karena akan memperboros pemakaian udara dalam air.
- Menyelamlah sesuai dengan dive tables untuk menghindari terjadinya dekompresi.
- Jangan pernah menyelam sendirian, menyelamlah dengan buddy atau partner.
- Selalu terapkan system buddy yang benar dalam melakukan penyelaman.
- Perhatikan sikap dan perilaku Anda saat menyelam
Video Perjalana Pulau Kotok
eett dahhh curang nih banyakan foto underwaternya qiqiqi, btw gw pinjem yaa bbrp foto-fotonya :) Thanks buddy
ReplyDeletefoto UW nya bagusss, minta ya poto nya :)
ReplyDeleteSelamat ya sudah menjadi juara finalis dalam lomba blog ini.
ReplyDeleteSalam wisata