Bagi kebanyakan freedivers, equalizing merupakan salah
satu faktor yang
menjadi pembatas untuk mereka
melakukan penyelaman yang dalam. Beberapa dari mereka mengalami kesulitan
equalize pada kedalaman yang hanya beberapa meter dari permukaan, yang lain mengalami kesulitan equalize pada kedalaman tertentu. Hal ini dirasakan dengan adanya rasa nyeri pada telinga dan hal ini yang harus diperhatikan sebagai sinyal untuk membatalkan penyelaman.
Teknik Valsava adalah metode equalizing yang paling umum dilakukan oleh penyelam, dikarenakan teknik ini yang memungkinkan penyelaman mencapai kedalaman yang wajar. Kelebihan dari teknik ini adalah kemudahan pelaksanaannya: hampir semua orang mudah mempelajari teknik ini dengan memencet hidung sampai tertutup dan meniupkan udara ke hidung. Namun, teknik Valsava adalah metode equalizing yang sangat tidak efisien. Hal ini membutuhkan jumlah penggunaan otot yang lebih banyak, dan akan segera menjadi lebih sulit melakukan equalize dengan meningkatnya kedalaman. Dalam seri artikel ini kita akan membahas dasar fisiologis dan latihan yang dapat digunakan untuk mempelajari teknik equalisasi Frenzel yang lebih efisien. Dalam setiap artikel kita fokus pada satu jenis olahraga, dan menyarankan "pekerjaan rumah" yang akan mempersiapkan pembaca untuk bagian selanjutnya.
Teknik Valsava adalah metode equalizing yang paling umum dilakukan oleh penyelam, dikarenakan teknik ini yang memungkinkan penyelaman mencapai kedalaman yang wajar. Kelebihan dari teknik ini adalah kemudahan pelaksanaannya: hampir semua orang mudah mempelajari teknik ini dengan memencet hidung sampai tertutup dan meniupkan udara ke hidung. Namun, teknik Valsava adalah metode equalizing yang sangat tidak efisien. Hal ini membutuhkan jumlah penggunaan otot yang lebih banyak, dan akan segera menjadi lebih sulit melakukan equalize dengan meningkatnya kedalaman. Dalam seri artikel ini kita akan membahas dasar fisiologis dan latihan yang dapat digunakan untuk mempelajari teknik equalisasi Frenzel yang lebih efisien. Dalam setiap artikel kita fokus pada satu jenis olahraga, dan menyarankan "pekerjaan rumah" yang akan mempersiapkan pembaca untuk bagian selanjutnya.
Kebanyakan penyelam dapat
melakukan teknik Valsava dengan cukup baik, tetapi untuk sebagian orang bahkan beberapa meter
kebaawah sudah terlalu sulit bagi mereka ketika melakukan penyelaman dengan
posisi kepala ke bawah dengan posisi vertikal. Teknik
Frenzel membutuhkan kontrol otot yang lebih baik dan koordinasi otot dari pada
teknik Valsava, tetapi biasanya hasil yang
didapat membuat semua praktek ini menjadi berarti.
Kesulitan terbesar dengan teknik Frenzel adalah bahwa ia memerlukan kontrol independen pada langit-langit lunak mulut (soft palate) dan epiglotis (katup nafas). Sebagai contoh perbandingan yang baik untuk menggambarkan sistem kontrol independen pada soft palate dan epilotis yaitu cara kita menggerakkan alis: sulit untuk menaikkan satu alis tanpa mengangkat yang lain. Selain dengan mengontrol langit-langit lunak mulut dan epiglotis, salah satu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan teknik Frenzel yaitu membutuhkan kerjasama antara lidah dan pipi. Butuh waktu yang cukup lama untuk dapat menguasainya, tetapi dengan terus menerus dilatih maka akan menjadi bagian alami dari kegiatan menyelam.
Kesulitan terbesar dengan teknik Frenzel adalah bahwa ia memerlukan kontrol independen pada langit-langit lunak mulut (soft palate) dan epiglotis (katup nafas). Sebagai contoh perbandingan yang baik untuk menggambarkan sistem kontrol independen pada soft palate dan epilotis yaitu cara kita menggerakkan alis: sulit untuk menaikkan satu alis tanpa mengangkat yang lain. Selain dengan mengontrol langit-langit lunak mulut dan epiglotis, salah satu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan teknik Frenzel yaitu membutuhkan kerjasama antara lidah dan pipi. Butuh waktu yang cukup lama untuk dapat menguasainya, tetapi dengan terus menerus dilatih maka akan menjadi bagian alami dari kegiatan menyelam.
Gambar letak Epiglotis |
Gambar letak Soft Palate (langit-langit lunak mulut) |
Gambar posisi mulut kita ketika melakukan teknik Frenzel |
Namun, tujuannya bukan untuk mengarahkan udara keluar melalui mulut seperti contoh diatas yang meremas pipi. Udara harus mengalir ke telinga tengah (middle ear) melalui pipa pembuluh (eustachian tubes / e-tubes). Pintu untuk menuju pipa pembuluh berada pada rongga hidung kita. Pergerakan udara antara rongga mulut dan rongga hidung dikendalikan oleh langit-langit lunak mulut, yang harus dibuka sekaligus mempertahankan epiglotis dalam keadaan tertutup (jika epiglottis tidak tertutup, udara akan mengalir kembali ke paru-paru). Ini mungkin merupakan bagian paling sulit dalam pembelajaran teknik ini. Hidung juga harus dijepit/dipencet hingga tertutup untuk mencegah udara keluar dari hidung.
Rinciannya adalah:
Mulut tertutup dan penuh dengan udara
Epiglotis tertutup
Lubang hidung yang tertutup dengan memencet hidung
Langit-langit lunak mulut berada dalam posisi netral
Saat
tekanan meningkat dengan meremas pipi (sebenarnya lidah juga harus digunakan, tetapi kita akan kembali bahas ini nanti) udara akan mencoba memasuki paru-paru, tetapi epiglotis akan mencegah hal ini. Udara akan mencoba melarikan
diri melalui mulut, tetapi akan dihentikan dengan bibir tertutup. Udara akan mencoba untuk
menemukan jalan keluar melalui hidung, tapi karena hidung dalam keadaan tertutup karena
dijepit/dipencet maka udara itu akan mencari jalan
keluar satu-satunya, yaitu
memasuk
kedalam pipa pembuluh (e-tubes) dan menyamakan tekanan pada telinga tengah tengah.
Gambar-gambar berikut menggambarkan perbedaan antara kedua teknik. Perhatikan bahwa dengan teknik Valsava udara berasal dari paru-paru, dan dengan teknik Frenzel udara berasal dari rongga mulut. Karena volume yang lebih kecil dari rongga mulut, tekanan dapat dibuat dengan gerakan jauh lebih sedikit dan pergerakan dengan bantuan lidah
Gambar-gambar berikut menggambarkan perbedaan antara kedua teknik. Perhatikan bahwa dengan teknik Valsava udara berasal dari paru-paru, dan dengan teknik Frenzel udara berasal dari rongga mulut. Karena volume yang lebih kecil dari rongga mulut, tekanan dapat dibuat dengan gerakan jauh lebih sedikit dan pergerakan dengan bantuan lidah
Teknik Valsava |
Teknik Frenzel |
Kunci
keberhasilan teknik Frenzel adalah langit-langit lunak mulut dan epiglotis. JIka Anda masih tidak berhasil melakukan teknik Frenzel karena kesulitan menggerakan langit-langit lunak mulut atau lidah ataupun epiglotis serata bukaan pipa pembuluh (e-tubes), jangan khawtir, pada bagian berikutnya akan kita bahas semua latihan yang digunakan untuk melatihan semua itu, pada bagian kedua ini kita akan fokus pada pengendalian langit-langit lunak mulut, yang ternyata tidak sesulit kedengarannya.
Sumber asli artikel ini dapat Anda baca di : The Frenzel Technique
This is really a nice and informative. containing all information and also has a great impact on the new technology. Thanks for sharing it.
ReplyDeletefreediving panglao